topbella

Selasa, 15 November 2011

tugas algoritma & pemrograman 1C


1. Program dan Pemrograman

  Program adalah kumpulan intruksi yang di gunakan untuk mengatur komputer agar melakukan suatu perintah tertentu. Tanpa adanya program, komputer sesungguhnya tidak dapat berbuat/berguna apa-apa.

  Programan adalah suatu kumpulan urutan perintah ke komputer untuk melakukan/mengerjakan sesuatu, dimana instruksi tersebut menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh komputer yang di lebih dikenal dengan bahasa pemrograman.

  Orang yang biasa membuat suatu pemrograman di sebut progammer dan orang yang berhubungan dengan pembuatan program disebut programming.

  Bahasa Pemrograman merupakan prosedur atau tata cara penulisan program. Pada bahasa pemrograman terdapat dua factor penting, yaitu sintaks dan semantik. Fungsi bahasa pemograman adalah sebagai media untuk menyusun dan memahami sebagai alat komunikasi antara pemrograman dengan komputer.

Secara umum terdapat 4 kelompok Bahasa Pemrograman yaitu:
1.  Object Oriented Language (Visual dBase, Visual FoxPro, Delphi, Visual C)
2.  High Level Language (Pascal, Basic)
3.  Middle Level Language (Bahasa C)
4.  Low Level Language (Bahasa Assembly)

Tipe Pemrograman ada 7 macam, yaitu :

1.    Pemrograman Prosedural
  Algoritma berisi urutan langkah-langkah penyelesaian masalah. Ini berarti algoritma adalah proses yang prosedural.

Definisi prosedural adalah :
a.     Tahap-tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas
b.    Metode langkah demi langkah secara eksak dalam memecahkan suatu masalah.

Bahasa tingkat tinggi seperti Cobol, Basic, Pascal, Fortran dan C mendukung kegiatan pemrograman prosedural, karena itu mereka dinamakan juga bahasa prosedural.

2.    Pemrograman Terstruktur
  Pemrograman terstruktur adalah bahasa pemrograman yang mendukung pembuatan program sebagai kumpulan prosedur. Prosedur-prosedur ini dapat saling memanggil dan dipanggil dari manapun dalam program dan dapat mengunakan parameter yang berbeda-beda untuk setiap pemanggilan. Bahasa pemrograman terstruktur adalah pemrograman yang mendukung abstraksi data, pengkodean terstruktur dan kontrol program terstruktur.

Contoh bahasa pemrograman terstruktur : Pascal, Cobol, RPG, ADA, C.

3.    Pemrograman Modular
  Dalam pemrograman modular, program dipecah-pecah ke dalam modul-modul, dimana setiap modul menunjukkan fungsi dan tugas tunggal. Dengan membagi masalah ke dalam modul-modul, maka masalah akan menjadi sederhana sehingga program dapat lebih mudah disusun dan dipahami.
  Pemrograman modular diterapkan dengan menggunakan sub-routine, yaitu sebuah kumpulan perintah yang melakukan tugas pemrosesan yang terbatas.

4.    Pemrograman Fungsional
  Disebut bahasa pemrograman fungsional karena memang pada program seluruh kodenya berupa fungsi-fungsi. Bahasa pemrograman fungsional merupakan salah satu bahasa pemrograman yang memperlakukan proses komputasi sebagai evaluasi fungsi-fungsi matematika.

Contoh : Lisp, Scheme, ML, Haskell.

5.    Pemrograman Berorientasi Obyek
Obyek : elemen yang memiliki fungsi, metode, karakteristik tertentu yang dapat dibedakan dalam dunia nyata.
Class   : kumpulan obyek-obyek yang memiliki kesamaan karakteristik.

  Merupakan bahasa pemrograman yang mampu memanfaatkan obyek-obyek yang tersedia atau membuat suatu obyek tertentu dengan menggunakan bahasa pemrograman. Programan ini mampu merefleksikan kebutuhan-kebutuhan user sebagaimana layaknya yang ada di dunia nyata, dan relatif lebih fleksibel dan mudah diadaptasikan terhadap perubahan suatu program. Memiliki feature yang memperkuat dan meningkatkan fleksibilitas suatu obyek dengan adanya class, instance, encapsulation, inheritance, reusability, dan polymorphism.

Contoh : C++, SmallTalks, Java.

6.    Pemrograman Visual
  Penggunaan ekspresi visual seperti grafik, gambar, atau ikon dalam proses pemrograman, dan mengacu pada aktivitas yang memungkinkan pengguna untuk membuat program dalam dua (atau lebih) dimensi.

7.    Pemrograman Even-Driven
  Menggunakan konsep “jika sebuah aksi/perintah dilakukan terhadap sebuah obyek, apa yang akan terjadi/dilakukan oleh obyek tersebut selanjutnya”. Even-driven sangat fleksibel dalam pembuatan koding program, karena sudah mengunakan konsep OOP dimana pemrograman dapat dimulai dari obyek yang diinginkan tanpa harus terurut. Biasanya meruapakan jenis bahasa pemrograman visual.
           
 Contoh : Visual Basic, Visual C++, Delphi.

  Seorang Programmer yang akan memilih bahasa pemrogramannya jika merasa bahwa bahasa pemrograman tersebut bagus dan mudah digunakan.

·         Ada beberapa kriteria untuk penilaian suatu bahasa pemrograman, yaitu :

1.  Clarity, simplicity, dan unity
  Bahasa pemrograman harus dapat menolong programmer untuk membuat suatu desain program jauh sebelum programmer melakukan coding. Kemudahan, kesederhanaan, dan kesatuan merupakan suatu kombinasi yang membantu programmer mengembangkan algoritma sehingga algoritma yang dihasilkan mempunyai kompleksitas yang rendah. Syntax bahasa pemrograman mempengaruhi kemudahan ketika program mulai ditulis, dites, dan dimodifikasi. Program yang mudah dibaca adalah kinci dari hal tersebut.

2.  Orthogonality
  Orthogonality menunjuk kepada sautu atribut yang dapat dikombinasikan dengan beragam fitur bahasa pemrograman sehingga setiap kombinasinya mempunyai arti dan dapat digunakan. Contohnya, suatu bahasa pemrograman mendukung suatu ekspresi yang dapat menghasilkan suatu nilai, dan bahasa pemrograman tersebut juga mendukung statemen kondisi yang mengevaluasi suatu ekspresi untuk mendapatkan nilai true atau false.
  Dua fitur dari bahasa pemrograman tersebut, yaitu ekpresi dan statemen kondisi, adalah orthogonal jika sembarang ekspresi dapat digunakan dan dievaluasi di dalam statemen kondisi. Ketika fitur bahasa pemrograman adalah orthogonal, maka bahasa pemrograman tersebut akan mudah dipahami dan dipelajari dan program akan mudah ditulis karena hanya ada sedikit exception dan case yang harus diingat.

3.  Kewajaran untuk Apikasi
  Bahasa pemrograman membutuhkan syntax yang tepat dan cocok yang digunakan pada struktur program untuk merefleksikan struktur logika yang melandasi suatu algoritma. Bahasa pemrograman harus mempunyai struktur data, operasi-operasi, struktur kontrol, dan syntax alami yang tepat/cocok untuk memcahkan suatu masalah. Suatu bahasa pemrograman didesain secara khusus untuk kebutuhan tertentu, misalnya PROLOG digunakan untuk keperluan deduksi atau C++ untuk pemrograman berorientasi objek.

4.  Mendukung Abstraksi
  Abstraksi merupakan suatu hal yang substansial bagi programmer untuk membuat suatu solusi dari masalah yang dihadapi. Kemudian abstraksi tersebut dapat dengan mudah diimplementasikan menggunakan fitur-fitur yang ada dalam bahasa pemrograman.

5.  Kemudahan untuk Verifikasi Program
  Verifikasi program merupakan hal penting bagi subuah program karena denga verifikasi yang mudah maka suatu program akan dengan mudah dibangun dan dikembangkan. Kesederhanaan struktur semantic dan syntax merupakan aspek utama yang mempengaruhi kesederhanaan verifikasi program.

6.  Lingkungan Pemrograman
  Bahasa pemrograman yang mempunyai lingkungan pemrograman yang baik dan lengkap akan memudahkan programmer untuk mengimplementasikan abstraksi yang sudah disusunnya. Lingkungan pemrograman disini dapat berarti editor yang digunakan, documentasi yang baik dari bahasa pemrograman, fasilitas debugging, user interface yang baik, ataupun tool lain yang dapat digunakan untuk memudahkan pekerjaan programmer. SamllTalk merupakan salah satu bahasa pemrograman yang didesain secara khusus untuk lingkungan pemrogramannya, terdiri dari Windws, menu, input mouse, dan sekumpulan tool yang digunakan dalam program.

7.  Portabilitas Program
  Salah satu kriteria penting untuk proyek pemrograman adalah kemudahan program yang sudah jadi untuk dipindahkan dari komputer yang digunakan untuk membuat dan mengembangkan ke computer lain yang akan menggunakannya.

8.  Biaya Penggunaan
  Biaya merupakan elemen penting dalam mengevaluasi suatu bahasa pemrograman.
Ada beberapa biaya yang dapat di ukur, yaitu :
1) Biaya Eksekusi program
  Program yang sering dieksekusi akan membutuhkan suatu kode executable yang efisien sehingga cepat untuk dieksekusi. Sewmakin cepat suatu program dieksekusi maka akan semakin murah biaya eksekusi program.
2) Biaya Translasi/Kompilasi program
  Untuk pemlajaran, kecapatan translasi lebih diutamakan daripada kecepatan eksekusi karena pada pembelajaran lebih sering dilakukan translasi/kompilasi daripada eksekusi program yang dihasilkan. Oleh karena itu, lebih dibutuhkan compiler yang efisien dibanding kod executable yang efesien.
3) Biaya penciptaan, testing, dan penggunaan program
  Semakin baik dan lengkap lingkungan pemrgraman pada bahasa pemrograman maka ketiga biaya ini akan menjadi rendah. hal ini disebabkan tidak banyaknya waktu dan tenaga serta pikiran yang dicurahkan ke pembuatan program.
4) Biaya pemeliharaan program
  Pemeliharaan program termasuk perbaikan error yang muncul ketika program sudah  digunakan, perubahan yang dibutuhkan pada program ketika hardware atau sistem operasi berubah, dan penyesuaian kebutuhan dengan kebutuhan yang baru. Pemeliharaan merupakan salah satu biaya tebesar dari life cycle cost dan merupakan suatu hal yang membosankan bagi programmer.

2. Data  

  Data adalah bahan mentah yang akan di olah menjadi sebuah informasi sehinggal dapat digunakan oleh user.
1.    Tipe Data Dasar merupakan tipe data primitif yang tidak tersruktur yang di definisikan oleh bahasa pemograman.
Tipe data dasar di bagi menjadi lima bagian, yaitu : 
Tipe Data Numerik : setiap bahasa pemrograman dapat dipastikan ada tipe data numerik yaitu menyimpan data berupa angka.
-       Integer : merupakan bilangan bulat positif dan negative
-       Real : merupakan bilangan desimal atau mantissa
-       Subrange : merupakan sebuah subtype dari tipe data integer dan terdiri dari urutan nilai-nilai interger dalam range yang terbatas
-       Fixed-point real : bilangan ini di representasikan dengan urutan digit yang mempunyai panjang tetap dan titik desimal diposisikan pada tempat yang di berikan antara dua digit
    Numerasi : suatu urutan list dari nilai-nilai yang berbeda.
    Boolean : tipe data untuk merepresentasikan True atau False. 
    Character : sebuah karakter yang ditulis diantara tanda petik tunggal atau ganda ( ' atau " ) tergantung dari bahasa pemograman yang di gunakan. 
    Internationalization : disebut I18N
2.   Tipe Data Terstruktur merupakan tipe data campuran dari berbagai tipe data dasar. contohnya : array,record,string,list dan file.
3.    Tipe data didefinisikan oleh user, tipe data ini biasa disebut Enumerasi.
4.    Tipe data penunjuk, contoh tipe data penunjuk adalah pointer

3. Model Komputasi

model dasar komputasional ada tiga yaitu : Fugsional, logika dan imperatif.

a. Model fungsional         : terdiri dari satu set nilai-nilai, fungsi-fungsi dan operasi aplikasi dan komposisi.

b. Model logika                : terdiri dari satu set nilai-nilai, definisi hubungan dan kesimpulan logis.

c. Model imperative         : terdiri dari satu set nilai-nialai yang mencakup suatu keadaan dan operasi tugas untuk memodifikasi pernyataan.

4. Definisi Sintaks,Sematik dan Pragmatis

Sintaks         : aturan gramatikal atau komposisi suatu program yang mengatur tata cara penulisan huruf,  angka dan karakter lain.
Contoh        : pada pembuatan program Pascal antara dua statement dipisahkan oleh titik koma (;).

X := 1 ; X := X + 1;

Semantik      : mendefinisikan arti dari dari program yang benar secara sintaks dari bahasa pemrograman tersebut.
Contoh        : Pada pembuatan program C

Int vector [10]

Arti semantiknya : akan menyebabkan ruang sebanyak 10 elemen integer diberikan kepada variabel bernama vector ( 0 – 9 untuk array dalam C)

Pragmatis     : memperhatikan tentang pemakaian bahasa, area aplikasi, kemudahan implementasi dan penggunaan, dan sukses bahasa didalam desain pelaksanaan tujuannya. Kekuatan yang membentuk suatu bahasa pemrograman meliputi arsitektur komputer, praktek rancang-bangun perangkat lunak (terutama daur hidup perangkat lunak), model komputasional, dan daerah aplikasi (contoh: alat penghubung pemakai, sistem pemprograman, dan sistem ahli).

5.   Prinsip-prinsip Desain Bahasa Pemograman 

  Suatu bahasa program harus dirancang untuk memudahkan agar dapat dibaca dan ditulis untuk para pemakai manusianya dan pelaksanaan efisien pada perangkat keras yang tersedia.

Keadaan dapat dibaca dan ditulis dimudahkan oleh prinsip yang berikut :

1.Prinsip Kesederhanaan

Bahasa harus didasarkan atas yang paling sedikit

2.Prinsip Orthogonal

Fungsi mandiri harus dikendalikan oleh mekanisme mandiri.

3.Prinsip Keteraturan

Satu set object disebut reguler berkenaan dengan kondisi beberapa jika, dan hanya jika, kondisi dapat digunakan untuk masing-masing unsur set.

4.Prinsip Sifat Ekstensibilitas(dapat diperpanjang)

Object baru dari tiap kelas sintaktis mungkin dibangun (digambarkan) dari dasar dan digambarkan membangun dengan suatu cara sistematis.

Prinsip keteraturan dan ekstensibilitas memerlukan konsep dasar bahasa harus diterapkan secara konsisten dan yang bersifat universal.


Sabtu, 05 November 2011

Pemuda dan Sosialisasi

  Pemuda adalah golongan manusia manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di Indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan. Keragaman tersebut pada dasarnya tidak mengakibatkan perbedaan dalam pembinaan dan pengembangan generasi muda.
  Proses kehidupan yang dialami oleh para pemuda Indonesia tiap hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat membawa pengauh yang besar pula dalam membina sikap untuk dapat hidup di masyarakat. Proses demikian itu bisa disebut dengan istilah sosialisasi, proses sosialisasi itu berlangsung sejak anak ada di dunia dan terus akan berproses hingga mencapai titik kulminasi.
Pemuda Indonesia
  Pemuda dalam pengertian adalah manusia-manusia muda, akan tetapi di Indonesia ini sehubungan dengan adanya program pembinaan generasi muda pengertian pemuda diperinci dan tersurat dengan pasti. Ditinjau dari kelompok umur, maka pemuda Indonesia adalah sebagai berikut :
Masa bayi                  : 0 – 1 tahun
Masa anak                : 1 – 12 tahun
Masa Puber              : 12 – 15 tahun
Masa Pemuda          : 15 – 21 tahun
Masa dewasa           : 21 tahun keatas
  Dilihat dari segi budaya atau fungsionalya maka dikenal istilah anak, remaja dan dewasa, dengan perincian sebagia berikut :
Golongan anak        : 0 – 12 tahun
Golongan remaja     : 13 – 18 tahun
Golongan dewasa   : 18 (21) tahun keatas
  Usia 0-18 tahun adalah merupakan sumber daya manusia muda, 16 – 21 tahun keatas dipandang telah memiliki kematangan pribadi dan 18(21) tahun adalah usia yagn telah diperbolehkan untuk menjadi pegawai baik pemerintah maupun swasta.
  Dilihat dari segi ideologis politis, generasi muda adalah mereka yang berusia 18 – 30 – 40 tahun, karena merupakan calon pengganti generasi terdahulu. Pengertian pemuda berdasarkan umur dan lembaga serta ruang lingkup tempat pemuda berada terdiri atas 3 katagori yaitu :
1.     siswa, usia antara 6 – 18 tahun, masih duduk di bangku sekolah
2.     Mahasiswa usia antara 18 – 25 tahun beradi di perguruan tinggi dan akademi
3.     Pemuda di luar lingkungan sekolah maupun perguruan tinggi yaitu mereka yang berusia 15 – 30 tahun keatas.
  Akan tetapi, apabila melihat peran pemuda sehubungan dengan pembangunan, peran itu dibedakan menjadi dua yaitu :
1.     Didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan lingkungan. Pemuda dalam hal ini dapat berperan sebagai penerus tradisi dengan jalan menaati tradisi yang berlaku
2.     Didasarkan atas usaha menolak menyesuaikan diri dengan  lingkungan. Peran pemuda jenis ini dapat dirinci dalam tiga sikap, yaitu : pertama jenis pemuda “pembangkit” mereka adalah pengurai  atu pembuka kejelasan dari suatu masalah sosial. Mereka secara tidak langsung ktu mengubah masyarakat dan kebudayaan. Kedua pemuda pdelinkeun atau pemuda nakal. Mereka tidak berniat mengadakan perubahan, baik budaya maupun pada masyarakat, tetapi hanya berusaha memperoleh manfaat dari masyarakat dengan melakukan tidnakan menguntungkan bagi dirinya, sekalipun dalam kenyataannya merugikan. Ketiga, pemuda radikal. Mereka berkeinginan besar untuk mengubah masyarakat dan kebudayaan lewat cara-cara radikal, revolusioner.
  Kedudukan pemuda dalam masyarakat adalah sebagai mahluk moral, mahluk sosial. Artinya beretika, bersusila, dijadikan sebagai barometer moral kehidupan bangsa dan pengoreksi. Sebagai mahluk sosial artinya pemuda tidak dapat berdiri sendiri, hidup bersama-sama, dapat menyesuaikan diri dengan norma-norma, kepribadian, dan pandangan hidup yagn dianut masyarakat. Sebagai mahluk individual artinya tidak melakukan kebebasan sebebas-bebasnya, tetapi disertai ras tanggung jawab terhadap diri sendiri, terhadap masyarakat, dan terhadap Tuhan Yang maha Esa.

Sosialisasi Pemuda
  Melalui proses sosialisasi, seorang pemuda akna terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Dengan demikian, tingkah laku seseorang akan dapat diramalkan. Dengan proses sosialisasi, seseorang menajdi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari keadaan tidak atau belum tersosialisasi, menjadi manusia masyarakat dan beradab. Kedirian dan kepribadian melalui proses sosialisasi dapat terbentuk. Dalam hal ini sosialisasi diartikan sebagai proses yang membantu individu melalui belajar dan menyesuaikan diri, bagaiman cari hidup dan bagaimana cara berpikir kelompoknya gar dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya. Sosialisasi merupakan salah satu proses belajar kebudayaan dari anggota masyarakat dan hubungannya degnan sistem sosial.
  Proses sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan. Berbeda dengan inkulturasi yang mementingkan nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan dalam jiwa individu, sosialisasi dititik beratkan pada soal individu dalam kelompok melalui pendidikan dan perkembangannya. Oleh karena itu proses sosialisasi melahirkan kedirian dan kepribadian seseorang. Kedirian (self) sebagai suatu prosuk sosialisasi, merupakan kesadaran terhadap diri sendri dan memandang adanya pribadi orang lain di luar dirinya. Kesadaran terhadap diri sendiri membuat timbulnya sebutan “aku” atau “saya” sebagai kedirian subyektif yang sulit dipelajari. Asal mula timbulnya kedirian :
1.     Dalam proses sosialisasi mendapat bayangan dirinya, yaitu setelah memperhatikan cara orang lain memandang dan memperlakukan dirinya. Misalnya ia tidak disukai, tidak dihargai, tidak dipercaya; atau sebaliknya, ida disayangi, baik budi dandapt dipercaya.
2.     Dalam proses sosialisasi juga membentuk kedirian yang ideal. Orang bersangkutan mengetahui dengan pasti apa-apa yang harus ia lakukan agar memperoleh penghargaan dari orang lain. Bentuk-bentuk kedirian ini berguna dalam meningkatkan ketaatan anak terhadap norma-norma sosial.

  Bertitik tolak dari pengertian pemuda, maka sosialisasi pemuda dimulai dari umur 10 tahun dalam lingkungan keluarga, tetangga, sekolah, dan jalur organisasi formal atau informal untuk berperan sebagai mahluk sosial, mahluk individual bagi pemuda.
  Thomas Ford Hoult, menyebutkan bahwa proses sosialisasi adalah proses belajar individu untuk bertingkah laku sesuai dengan standar yang terdapatdalam kebudayaan masyarakatnya. Menurut R.S. Lazarus, proses sosialisasi adalah proses akomodasi, dengan mana individu menghambat atau mengubah impuls-impuls sesuai dengan tekanan lingkungan, dan mengembangkan pola-pola nilai dan tingkah laku-tingkah laku yang baru yang sesuai dengan kebudayaan masyarakat.

tugas softskill

Individu, Keluarga dan Masyarakat

  Pada dasarnya manusia adalah makhluk Sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri ataupun menyendiri. karena dalam kehidupannya manusia selalu di hadapkan pada kenyataan untuk selalu memenuhi kebutuhannya yang jelas hal tersebut harus ada interaksi antara manusia satu dengan manusia lainnya, karena manusia memiliki naluri untuk berhubungan dengan orang lain yang disebut “Gregariousness”.
  Manusia sebagai makhluk individu bukan berarti manusia yang hidup sendiri tanpa orang lain, tapi manusia sebagai makhluk individu bisa diartikan bila tingkah polanya bersifat spesifik dari dalam dirinya bukan lagi mengikuti tingkah pola khalayak ramai atau umum. Seorang manusia pastinya akan menyingkirkan sifat keindividuannya apabila dia sedang berinteraksi dengan manusia lainya dalam kelompok. Dalam perkembangannya manusia sebagai makhluk individu selalu berhadapan dengan konflik, karena tingkah lakunya selalu ataupun ada yang bertentangan dengan peranan yang dituntut kelompok/masyarakat.
  Pertumbuhan individu pastinya melalui proses perkembangan dan pertumbuhan lahir maupun batin, pertumbuhan ini tujuannya kearah yang lebih maju, lebih dewasa. akan tetapi pertumbuhan itu tergantung dari beberapa faktor :
  1. Faktor keturunan dari individu itu sendiri yang dibawanya sejak lahir
  2. Faktor lingkungan, dimana tempat seorang individu banyak melakukan interaksi dengan individu lain
  3. Faktor pembawan lahir dan juga faktor lingkungan, keduanya merupakan yang paling berperan
Adapun tahap-tahap pertumbuhan individu berdasarkan psikologi
·         Masa vital yaitu dari usia 0 tahun sampai 2 tahun
·         Masa estetik dari usia 2 tahun sampai 7 tahun
·         Masa intelektual dari usia 7 tahun sampai 14 tahun
·         Masa sosial dari usia 13/14 tahun sampai 20/21 tahun

  Keluarga adalah unit satuan terkecil dalam masyarakat yang setiap hari melakukan interaksi. keluarga sering disebut Primary Group, karena dalam dari sinilah seorang individu bisa menghasilkan berbagai macam bentuk kepribadian.


Adapun fungsi-fungsi keluarga yaitu :
  1. Funsi biologis
  2. Fungsi pemeliharaan
  3. Fungsi Ekonomi
  4. Fungsi Keagamaan
  5. Fungsi Sosial
  Masyarakat adalah bisa dikatakan gabungan-gabungan dari berbgai macam keluarga dan berbagai macam kelompok. contohnya kita mengenal masyarakat kota, masyarakat desa, dan lain sebagainya.
Dalam perkembangan dan pertumbuhannya masyarakat dapat digolngkan menjadi :
  1. Masyarakat sederhana, dalam lingkungan masyarakatnya pola pembagian kerja cenderung dibedkan menurut jenis kelamin
  2. Masyarakat maju, memilki berbagai aneka ragam kelompok sosial atau lebih dekenal dengan organisasi
·         Masyarakat non industri, pada tingkat ini bisa dibedakan dua kelompok yaitu kelompok primer dan kelompok sekunder.  kelompok primer lebih erat dan lebih akrab dibandingkan kelompok sekunder karena dalam kelompok msekunder pembagian kerjanya berdasarkan kemampuan jadi bisa dibilang ada unsur terpaksa dalam melakukan peranannya.
·         Masyarakat industri,contohnya tukang roti, tukang sepatu, tukang dagang, dan lain-lain.

  Sejatinya manusia sebagi makhluk individu, manusia dalam keluarga dan manusia dalam masyarkat terjadi keterkaitan dalam hal interaksinya dalam kehidupan bermasyarakat, itulah kenapa manusia tidak dapat hidup menyendiri atau individu.


My Visitors

free counters

About Me

Foto Saya
ningrum tania widayu
student of gunadarma university'11 15111184|1ka23|sistem informasi
Lihat profil lengkapku