topbella

Minggu, 30 Oktober 2011

tugas softskill ISD part II

Penduduk masyarakat dan kebudayaan

A     A.  Pendahuluan
  Pertumbuhan penduduk yang makin cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, dan sebagainya. Dengan adanya pertumbuhan aspek-aspek kehidupan tersebut, maka bertambahlah sistem pecaharian hidup dari homogen menjadi kompleks.
  Permanfaatan dan pengembangan akal budi telah terungkap pada perkembangan kebudayaan, baik kebudayaan rohaniah maupun kebudayaan kebendaan. Akibat dari perkembang kebudayaan ini, telah mengubah cara berpikir manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

    B.  Pertumbuhan penduduk
  Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah pendudukan khususnya karena disamping berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk juga akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau Negara bahkan dunia.
  Penambahan/pertambahan penduduk disuatu daerah atau Negara pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor-faktor demografi sebagai berikut :
1.     Kematian (mortalitas)
2.    Kelahiran (fertilitas)
3.    Migrasi
  Didalam pengukuran demografi ketiga faktor tersebut diukur dengan tingkat/rate. Tingkat/rate ialah kejadian dari peristiwa yang menyatukan dalam bentuk perbandingan. Biasanya perbandingan ini dinyatakan dalam tiap 1000 penduduk.
1.     Kematian (mortalitas)
  Ada beberapa  tingkat kematian akan tetapi disini hanya dijelaskan 2 jenis tingkat kematian saja yakni :
a.    Tingkat kematian kasar (crude death rate/CDR)
 Tingkat kematian kasar adalah banyaknya orang yang meninggal pada suatu tahun perjumlah penduduk pertengahan tahun tersebut. Secara dinyatakan tiap 1000 orang. 
  Pada Negara maju yang sudah maju (developed countries) angka tingkat kematian kasar lebih rendah daripada Negara-negara yang sedang berkembang.

b.    Tingkat kematian khusus (age specific death rate)
  Karena tingkat kematian itu dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain umur, jenis kelamin, pekerjaan. Umpama laki-laki berusia 85 tahun mempunyai kemungkinan lebih besar untuk mati daripada laki-laki umur 25 tahun.
  Dengan tingkat kematian ini menunjukan hasil yang lebih teliti. Karena angka ini menyatakan banyaknya kematian pada kelompok umur tertentu 1000 penduduk pada kelompok umur yang sama.

2.    Kelahiran hidup (fertilitas)
  Pengukuran fertilitas tidak sesederhana dalam pengukuran mortalitas, hal ini disebabkan adanya alas an sebagai berikut :
1.     Sulit memperoleh angka stastistik lahir hidup karna banyak bayi-bayi yang meninggal beberapa saat setelah kelahiran, tidak dicatatkan sebagai lahir mati.
2.    Wanita punya kemungkinan melahirkan dari seorang anak (tetapi meninggal hanya sekali)
3.    Makin tua umur wanita tidaklah berarti, bahwa kemungkinan mempunyai anak makin menurun
4.    Didalam pengukuran fertilitas akan melibatkan satu orang saja. Tidak semua wanita mempunyai kemungkinan untuk melakukan.
Ada dua istilah asing yang kedua-duanya diterjemahan sebagai kesuburan.
a.    Facundity (kesuburan)
  Facundity adalah lebih diartikan sebagai kemampuan biologis wanitauntuk mempunyai anak.
b.    Fertility (fertilitas)
  Fertility adalah jumlah kelahiran hidup dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Pengukuran vertilitas selalu didasarkan atas jumlah kelahiran hidup pada kelompok penduduk pada periode tertentu. Tinggi rendahnya kelahiran dalam suatu / sekelompok penduduk erat hubungannya dan tergantung pada struktur umur, penggunaan alat kontrasepsi, pengangguran, tingkat pendidikan, status pekerjaan wanita serta pembangunan ekonomi.

-         Tingkat kelahiran kasar (crude birth rate/CBR)
  Adalah jumlah kelahiran hidup pada suatu daerah pada tahun tertentu tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun tersebut.

-         Tingkat kelahiran umum (general fertility rate/GFR)
  Adalah angka yang menunjukan jumlah kelahiran per 1000 wanita usia produktif. Wanita yang berumur produktif antara 15-44 tahun atau antara 15-49 tahun.

-         Tingkat kelahiran khusus (age specific fertility rate/ASFR)
  ASFR menunjukan banyaknya kelahiran menurut umur dari wanita yang berada dalam kelompok umur 15-49 tahun. Ukuran ini lebih baik daripada ukuran diatas, karena pengaruh daripada variasi kelompok umur dapat dihilangkan. Oleh karena itu ada perbedaan yang jelas mengenai fertilitas wanita dalam tiap kelompok interval 5 tahun.

3.    Migrasi
  Aspek dinamis kehidupan kelompok dalam ruang ialah gerakan penduduk yang dinamai migrasi. Selain migrasi ada istilah lain tentang dinamika penduduk yaitu mobilitas. Pengertian mobilitas lebih luas daripada migrasi, sebab mobilitas mencakup perpindahan territorial secara permanen dan sementara. Sedangkan migrasi bila dikaitan dengan unsur waktu ditempatkan yang baru misalkan minimal 6 bulan atau 1 tahun.
  Langkah-langkah seorang migrant dalam menentukan keputusannya untuk pindah ke daerah lain atau kawasan (areal) lain terlebih dahulu ingin mengetahui lebih dahulu faktor-faktor  sebagai berikut :
-          Persediaan sumber alam
-          Lingkungan sosial budaya
-          Potensi ekonomi
-          Alat masa depan

  Dengan adanya intervening obstacles (rintangan antara) maka timbul dua proses migrasi yakni :
1.         Migrasi bertahap
2.        Migrasi langsung

§  Akibat migrasi

a.    Urbanisasi (migrasi dari desa ke kota) walaupun urutannya sangat kecil, namun dapat mempengaruhi pola distribusi penduduk secara keseluruhan. Sebagian akibat dari penduduk yang rata-rata masih muda, kemungkinan pertumbuhan penduduk yang pesat dikota, dan bagi pembangunan desanya sedikit banyak akan mempengaruhi kelancaran.
b.    Migrasi interegional diindonesia kebanyakan dilaksanakan oleh mereka yang berumur produktif dan kreatifitas tinggi. Hal tersebut memungkinkan tingginya angka pertumbuhan penduduk serta tingkat laju pembangunan diluar jawa.
c.    Migrasi antar Negara diindonesia adalah sangat kecil dari hasil sensus penduduk pada tahun 1971 samapi 1980 migrasi masuk (immigrasi) hanya ada 0,61 % dan migrasi ke luar (emigrasi) hanya sebesar 0,57 % per tahun. Sehingga akibatnya kurang nyata terhadap distribusi penduduk Indonesia. Dalam kedua peristiwa tersebut terjadi proses yang sama mengenai pengambilan keputusan milia dan penyesuaian sosial.
  Untuk mengetahui pertumbuhan penduduk suatu daerah cepat atau lambat dapat juga dilihat dari bentuk dari bentuk piramida penduduk. Karena dengan melihat bentuk piramida penduduk akan diketahui mengenai perbandingan jumlah penduduk anak-anak, dan orangtua pada wilayah yang bersangkutan.
Ada tiga jenis struktur penduduk :
1.     Piramida penduduk muda
  Piramida ini menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian. Bentuk ini umumnya kita jumpai pada Negara-negara yang sedang berkembang. Misalnya : india, brazilia, Indonesia.
2.    Piramida stationer
  Bentuk piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap (statis) sebab tngkat kelahiran tidak begitu tinggi. Piramida penduduk yang berbentuk system ini terdapat pada Negara-negara yang maju seperti swedia, belanda, skandinavia.
3.     Piramida penduduk tua
  Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesat dan tingkat kematian kecil sekali. Apabila angka kelahiran jenis kelamin pria besar, maka suatu Negara bisa kekurangan penduduk. Negara yang bentuk piramida penduduknya seperti ini adalah jerman, inggris, belgia, perancis.

§  Rasio ketergantungan (dependency of ratio)
  Rasio ketergantungan ialah angka yang menunjukan perbandingan jumlah penduduk golongan. Umur yang belum produktif dan sudah tidak produktif kerja lagi dengan jumlah penduduk golongan umur produktif kerja. Biasanya dinyatakan dalam persen (%).
  Batas golongan umur produktif kerja (aktif ekonomi) masing-masing daerah/negar berbeda-beda. Biasanya terletak antar umur 15 tahun sampai 65 tahun. 

C. Kebudayaan dan kepribadian

a.    Pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan di Indonesia

1.     Kebudayaan hindu dan budha
  Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu masuk ke Indonesia, khususnya ke pulau jawa. Hindu yang berasal dari india itu berlangsung luwes dan mantap.  Sekitar abad ke-5 ajaran budha atau budhisme masuk ke Indonesia, khususnya ke pulau jawa. Agama/ajaran budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju daripada hinduisme, sebab budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masyarakat.
  Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia khususnya dipulau jawa tumbuh dan berkembang berdampingan secara damai. Baik penganut hinduisme maupun budhisme melahirkan karya-karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan/arsitektur, seni pahat, seni ukir maupun seni sastra, seperti tercemin dalam bangunan/arsitektur. Relief-relief yang diabadikan dalam candi-candi di jawa tengah ataupun dijawa timur. Candi-candi yang dimaksud diantaranya : brobudur, mendut, prambanan, kalasan, badut, kidal, jago, singosari, disekitar kota blitar, semuanya diwilayah provinsi dijawa timur.
  Candi brobudur adalah candi budha terbesar dan termegah diasia tenggara, bahkan tercatat sebagai salah satu bangunan kuno, yang termasuk dalam 10 besar keajaiban dunia.

2.    Kebudayaan islam
  Pada abad ke-15 dan ke-16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia. Oleh para-para pemuka islam yang disebut wali sanga. Titik sentral penyebaran agama islam pada abad itu berada dipulau jawa. Masuknya agama islam ke Indonesia, teristimewa kepulau jawa berlangsung dalam suasana damai. Hal ini disebabkan sikap toleransi yang dimiliki bangsa kita.
  Di daerah-daerah yang belum amat terpengaruh oleh kebudayaan hindu, agama islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk didaerah yang bersangkutan misalnya di aceh, banten, Sulawesi selatan, Sumatra timur, Sumatra barat, dan pesisir Kalimantan.
  Agama islam berkembang pesat di Indonesia dan menjadi agama yang mendapat penganut sebagian terbesar penduduk Indonesia. Tak perlu dipungkiri lagi, bahwa kebudayaan islam member saham besar bagi perkembangan kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia.

3.    Kebudayaan barat
  Unsur kebudayaan yang juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan barat. Awal kebudayaan barat masuk kenegara tercinta republik Indonesia ketika kaum kolonialis/penjajah mengedar masuk ke Indonesia, terutama bangsa belanda. Mulai dari penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan colonialis belanda, di kot-kota provinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan gaya arsitektur barat.
  Akhirnya masih harus disebut sebagai pengaruh kebudayaan eropa yang masuk kedalam kebudayaan Indonesia ialah agama katolik dan agama Kristen protestan. Agama-agama tersebut biasanya disiarkan dengan sengaja oleh organisasi-organisasi penyiar agama (missie untuk agama katolik dan zending untuk agama Kristen) yang semua bersipat swasta. Penyiaran dilakukan terutama didaerah-daerah dengan penduduk yang belum pernah mengalami pengaruh agama hindu, budha, atau islam. Daerah-daerah itu misalnya : irian jaya, Maluku tengah dan selatan, Sulawesi utara dan tengah, nusa tenggara timur, dan pendalaman Kalimantan .



referensi : Harwatiyoko & Neltje F. Kaltuuk. MKDU ILMU SOSIAL DASAR, Jakarta 1996

Rabu, 19 Oktober 2011

tugas softskill ISD

Apa itu ISD (ilmu sosial dasar) ?

1   1. Pengertian Ilmu sosial dasar
  Ilmu sosial dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta,konsep,teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan ilmu-ilmu sosial.
  Ilmu sosial dasar merupakan suatu bahan studi atau program pengerjaan yang khusus dirancang untuk kepentingan pendidikan / pengajaran yang di Indonesia diberikan di perguruan tinggi. Tegasnya mata kuliah ilmu sosial dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan guna mengkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya dapat ditingkatkan, sehingga lebih peka terhadapnya.

    2. Tujuan Ilmu sosial dasar
  Sebagai salah satu dari mata kuliah dasar umum, ilmu sosial dasar mempunyai tujuan pembinaan mahasiswa agar :
a.    Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sasial dan masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat.
b.    Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
c.    Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya mempelajarinya secara kritis-interdisipliner
d.    Memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dari masyarakat.


    3. Ilmu sosial dasar dan ilmu pengetahuan sosial
  Ilmu sosial dasar (ISD) dan ilmu pengetahuan sosial (IPS) keduanya mempunyai persamaan dan perbedaan.
·         Persamaan ISD dan IPS adalah sebagai berikut :
a.    Keduanya merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan / pengajaran.
b.    Keduanya bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri
c.    Keduanya mempunyai materi yang berdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial.
·         Perbedaan ISD dan IPS adalah sebagai berikut :
a.    Ilmu sosial dasar diberikan diperguruan tinggi, sedangkan ilmu pengetahuan sosial diberikan di sekolah dasar dan sekolah lanjutan.
b.    Ilmu sosial dasar merupakan satu mata kuliah tunggal, sedangkan ilmu pengetahuan sosial merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran ( untuk sekolah lanjutan).
c.    Ilmu sosial dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedangkan ilmu pengetahuan sosial diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan keterampilan.

    4. Ruang lingkup ilmu sosial dasar
  Materi ilmu sosial dasar terdiri atas masalah-masalah sosial. Untuk dapat menelaah masalah-masalah sosial, terlebih dahulu kita dapat mengindentifikasi kenyataan-kenyataan sosial dan memahami sejumlah konsep dasar tertentu. Sehingga bahan pelajaran Ilmu sosial dasar dapat dibedakan atas 3 golongan yaitu :
1.     Kenyataan-kenyataan sosial tersebut sering ditanggapi secara berbeda oleh para ahli ilmu-ilmu sosial, karena adanya perbedaan latar belakang disiplin ilmu atau sudut pandangnya.
2.    Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar saja.
3.    Masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang antara satu dengan lainnya saling berkaitan.

  Konsorsium antar bidang telah menetapkan bahwa ilmu sosial dasar terdiri dari 8 pokok bahasan. Dari kedelapan pokok bahasan tersebut maka ruang lingkup ilmu sosial dasar diharapkan mempelajari dan memahami adanya :
1.     Berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan masyarakat dan kebudayaannya.
2.    Masalah individu, keluarga dan masyarakat.
3.    Masalah pemuda dan sosialisasi.
4.    Masalah hubungan antar warga Negara dan Negara.
5.    Masalah pelapisan sosial dan kesamaan derajat.
6.    Masalah masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan.
7.    Masalah pertentangan-pertentangan sosial dan integrasi.
8.    Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. 




referensi : Harwatiyoko & Neltje F. Kaltuuk. MKDU ILMU SOSIAL DASAR, Jakarta 1996



algoritma dan pemrograman 1c

ABSTRACTION DAN GENERALIZATION
  Abstraction adalah penekanan pada kualitas ide, dan sifat daripada khusus (yang penindasan detail).
  Generalisasi adalah perluasan aplikasi untuk mencakup domain yang lebih besar dari objek yang sama atau yang berbeda jenis.

  Kemampuan untuk abstrak dan generalisasi merupakan bagian penting dari setiap aktivitas intelektual. Abstrak dan generalisasi yang mendasar untuk matematika dan filsafat yang sangat penting dalam ilmu computer. Pentingnya abstraksi berasal dari kemampuannya untuk menyembunyikan rincian yang tidak relevan dan dari pengguna nama untuk objek referensi. Bahasa pemrograman menyediakan abstraksi melalui prosedur,fungsi, dan modul yang memungkinkan programmer untuk membedakan antara apa program tidak dan bagaimana hal itu diimplementasikan.

  Abstraksi adalah penting dalam pembangunan program. Tidak kalah pentingnya dengan generalisasi, sementara abstraksi mengurangi kompleksitas dengan menyembunyikan relevan detail. Generalisasi mengurangi kompleksitas dengan mengganti beberapa entitas yang melakukan fungsi yang sama dengan membangun tunggal. Bahasa pemrograman menyediakan generalisasi melalui variabel, parameterisasi, obat generik, dan polimorfisme.

  Generalisasi sangat penting dalam pembangunan program. Ini penekanan pada kesamaan antara objek. Dengan demikian, hal ini membantu untuk mengelola kompleksitas dengan mengumpulkan individu-individu kedalam kelompok dan memberikan perwakilan yang dapat digunakan untuk menentukan individu kelompok.

  Abstraksi yang umum melalui parameterisasi untuk menyediakan utilitas yang besar. Dalam parameterisasi, satu atau lebih bagian dari entitas. Nama ini digunakan sebagai parameter.


  Ketika sebuah abstraksi sepenuhnya parameterized (semua variabel bebas terikat untuk parameter) abstraksi dapat dipahami tanpa memandang melampaui abstraksi. 
Abstraksi dan generalisasi tergantung pada prinsip transparansi referensial. 
Prinsip Transparansi Referential Arti dari suatu entitas tidak berubah ketika bagian dari entitas diganti dengan bagian yang sama. 


Prinsip trasparansi referential adalah sebagai berikut :
abstraction
  prinsip abstraction adalah sebuah entitas bernama yang dapat dipanggil oleh menyebut nama. Pemberian nama objek memberikan izin untuk menganti nama hal yang bernama (atau sebaliknya) tanpa mengubah arti. Deklarasi dan definisi adalah semua contoh dari penggunaan abstraksi dalam bahasa pemrograman selain itu penamaan ada aspek kedua untuk abstraksi. Itu bahwa abstrak dirumuskan, rincian abstrak yang tersembunyi sehingga nama cukup untuk mewakili entitas. Sebuah benda dikatakan sepenuhnya abstrak jika dapat dimengerti tanpa mengacu pada setiap hal eksternal untuk objek.
   Terminology. Aspek penamaan abstraksi ditangkap dalam konsep mengikat, definisi dan deklarasi sementara menyembunyikan rincian yang tidak relevan atau ditangkap oleh konsep enkapsulasi. Mengikat adalah sebuah asosiasi dari dua entitas. Definisi adalah pengikat nama untuk entitas, deklarasi adalah definisi yang mengikat sebuah nama untuk variabel.
Binding     
  Adalah konsep binding umum untuk semua bahasa pemrograman. Benda yang dapat terikat pada nama disebut bindables bahasa. Para bindables dapat mencakup : nilai-nilai permitif, nilai-nilai senyawa, referensi ke variable jenis-jenis, dan abstraksi dieksekusi. Sementara binding terjadi dalam definisi dan deklarasi, itu juga terjadi pada tingkat mesin virtual dan perangkat keras antara nilai-nilai dan penyimpanan lokasi.
  Cara yang paling umum binding menyusun secara berurutan.Sebuah mengikat sekuensial adalah untuk melakukan binding dalam urutan di mana mereka terjadi. Efeknya adalah untuk memungkinkan binding nanti untuk menggunakan binding diproduksi sebelumnya dalam urutan. Harus dicatat bahwa binding sekuensial tidak mengijinkan saling definisi rekursif. 
 
   Untuk memberikan definisi rekursif saling fungsi dan prosedur, C / C + + dan Pascal menyediakan untuk pemisahan tanda tangan dari fungsi atau prosedur dari tubuh dengan cara prototipe fungsi & Maju deklarasi sehingga sehingga definisi rekursif saling dapat dibangun. 
Sebuah mengikat rekursif adalah satu di mana nama terikat digunakan (secara langsung atau tidak langsung) dalam sendiri 
mengikat. 
Bahasa pemrograman yang membutuhkan "deklarasi sebelumnya referensi" harus menciptakan mekanisme khusus untuk menangani referensi ke depan. Untuk jenis data dinamis, aturannya adalah santai untuk memungkinkan definisi dari pointer jenis. 
Untuk fungsi dan prosedur, ada deklarasi terpisah untuk tanda tangan dari fungsi atau prosedur dan tubuhnya. Pascal dengan "maju" nya deklarasi dan C + + dengan prototipe fungsi yang khas. 
Encapsulation

  Bagian abstrak mengikat sering mengandung binding lain yang dikatakan definisi lokal. Seperti definisi lokal tidak terlihat atau tersedia untuk direferensikan luar abstrak. Jadi abstrak bagian dari mengikat melibatkan ``''menyembunyikan informasi. informasi ini tersembunyi kadang-kadang tersedia dengan mengekspor nama. Sebuah sistem modul menyediakan cara untuk menulis program besar sehingga berbagai potongan program 
tidak mengganggu yang lain karena bentrokan nama dan juga menyediakan sebuah cara untuk menyembunyikan rincian pelaksanaan.
   Sebuah modul umumnya terdiri dari dua bagian, bagian ekspor dan bagian lokal. Bagian ekspor modul terdiri dari deklarasi bahasa untuk simbol yang tersedia untuk digunakan baik bagian dari modul dan dalam modul lain yang impor mereka dan deklarasi modul memberikan simbol dari modul lain yang tersedia untuk digunakan dalam bagian manapun dari modul dan modul lain yang impor mereka. Bagian lokal dari sebuah modul terdiri dari deklarasi bahasa untuk simbol yang tersedia untuk digunakan hanya pada bagian ini. TGPL-Hill dan Lloyd Pekerjaan membangun program besar dibagi di antara beberapa orang, yang masing-masing harus menghasilkan bagian dari keseluruhan. Masing-masing bagian disebut modul dan programmer masing-masing harus mampu membangun modul tanpa mengetahui rincian internal dari bagian lain.
   Hal ini hanya mungkin bila setiap modul adalah dipisahkan menjadi bagian interface dan merupakan bagian implementasi. Bagian antarmuka menjelaskan semua informasi yang diperlukan untuk menggunakan modul sementara bagian implementasi menggambarkan pelaksanaannya. Ide ini sudah ada dalam bahasa pemrograman yang paling dalam cara di mana fungsi dan prosedur yang ditetapkan. Fungsi dan prosedur definisi biasanya dipisahkan menjadi dua bagian. Yang pertama bagian memberikan nama subprogram dan persyaratan parameter dan bagian kedua menjelaskan implementasi. 
 
Generalization

  Prinsip generik Generalisasi adalah sebuah entitas yang mungkin khusus (diuraikan) 
pada doa. Generalisasi memungkinkan penggunaan satu pola tunggal untuk mewakili masing-masing anggota kelompok. Kami menggunakan :
Notasi: lambda p.B ' 
(Disebut abstraksi lambda) untuk menunjukkan generalisasi dari B dimana p adalah disebut parameter dan B 'adalah B dengan p menggantikan sejumlah kejadian beberapa bagian dari B dengan hal Parameter p dikatakan terikat dalam ekspresi tetapi bebas dalam B 'dan ruang lingkup p dikatakan B'. Lambda simbol suatu pembilang. Quantifiers digunakan untuk mengganti konstanta dengan variabel. Spesialisasi (elaborasi) dari generik disebut aplikasi dan mengambil bentuk: 
                                                          (Lambda p.B a) 
Ini menunjukkan ekspresi B 'yang diperoleh dari ekspresi lambda saat kejadian bebas dari p di B diganti dengan a. 

  Selain itu, Simbol lambda diperkenalkan oleh Gereja untuk pengenalan variabel dalam 
kalkulus lambda. Ini kira-kira sesuai dengan FORALL simbol, quantifier universal, dari 
orde pertama logika. Lampiran ini berisi pengantar singkat untuk orde pertama logika. Para 
Bab pemrograman fungsional berisi pengenalan singkat ke kalkulus lambda. 
Generalisasi sering dikombinasikan dengan abstraksi dan mengambil bentuk sebagai berikut: 
                                                                n (p): B 
dimana p adalah nama, x adalah parameter, dan B adalah abstrak. Seruan abstrak mengambil 
bentuk: 
                                                                 n (a) 
atau occaisionally (na) di mana n adalah nama dan disebut argumentasi yang nilainya diganti 
untuk parameter. 
Setelah doa abstrak, argumen terikat untuk parameter. Bahasa pemrograman yang paling memungkinkan bentuk implisit dari generalisasi di mana variabel yang dapat diperkenalkan tanpa menyediakan untuk sebuah prosedur permintaan yang menggantikan parameter dengan argumen.
Prinsip generalisasi tergantung pada prinsip analogi :
 
§  Analogi Prinsip
   Ketika ada konformasi dalam pola antara dua objek yang berbeda, obyek dapat digantikan dengan satu objek parameter untuk memungkinkan rekonstruksi obyek asli. 
Ini adalah prinsip analogi yang memungkinkan pengenalan variabel untuk mewakili unsur sewenang-wenang kelas. 

§  Prinsip Generalisasi
  Tidak membuat pembatasan pada parameter atau bagian dari suatu entitas yang dapat 
parameter,
Tidak harus bahasa pemrograman. Hal ini ditekankan pada prinsip berikut: 

*      Prinsip parameterisasi. Sebuah parameter generik dapat dari domain manapun. 

*      Terminologi. Istilah parameter formal (pakaian resmi) dan parameter aktual (Kenyataan) yang kadang-kadang digunakan sebagai pengganti istilah parameter dan argument masing-masing. 

Substitution

  Utilitas dari kedua abstraksi dan generalisasi tergantung pada substitusi. Ikatan antara keduanya adalah ditangkap pada prinsip berikut: 

*      Prinsip mekanisme Parameter Korespondensi mengikat dan mekanisme definisi 
yang setara. Prinsip Korespondensi adalah formalisasi aspek dari Prinsip Abstraksi yang menyiratkan bahwa definisi dan substitusi berhubungan erat. 
*      Terminologi. Notasi untuk substitusi dipilih untuk menekankan hubungan 
antara abstraksi dan substitusi. Teks-teks lain menggunakan notasi E [p: = a] untuk substitusi
. 
Block structure

  Blok adalah membangun yang memisahkan ruang lingkup dari setiap definisi yang mungkin mengandung. Ini menyediakan local yaitu lingkungan, kesempatan untuk definisi lokal. Struktur blok (hubungan tekstual antara blok) dari suatu bahasa pemrograman memiliki banyak pengaruh atas struktur program dan modularitas.
  Block structur menyajikan dua gaya blok, yang pertama membutuhkan definisi untuk melanjutkan tubuh dan kedua membutuhkan definisi untuk mengikuti tubuh. 
Program A memiliki struktur blok monolitik jika terdiri dari hanya satu blok. Struktur ini adalah khas dari BASIC dan COBOL versi awal. 
 
  Struktur monolitik hanya cocok untuk program-program kecil. Para ruang lingkup definisi setiap seluruh program. Biasanya semua definisi dikelompokkan dalam satu tempat bahkan jika mereka digunakan di berbagai program. 
  kelebihan blok batin yaitu, tubuh mungkin berisi blok blok tambahan tetapi batin tidak mungkin mengandung blok. Struktur ini adalah khas dari FORTRAN dan C. Dalam bahasa, semua subprogram (Prosedur dan fungsi) yang terpisah, dan masing-masing bertindak sebagai blok. Variabel dapat dideklarasikan di dalam sebuah Subprogram kemudian lokal untuk subprogram itu. Subprogram nama adalah bagian dari blok luar dan dengan demikian ruang lingkup mereka adalah seluruh program bersama dengan variabel global.

Activation Records

Adalah Setiap Penyimpanan blok untuk variabel local.

Scope Rules

 Tindakan partisi program menimbulkan masalah lingkup nama.Yang objek dengan dipartisi harus terlihat di luar partisi? Solusi yang biasa adalah untuk menunjuk beberapa nama yang akan diekspor dan orang lain untuk menjadi pribadi atau lokal untuk partisi dan tak terlihat partisi lain. Dalam hal ada mungkin nama konflik antara nama diekspor dari partisi, partisi sering diizinkan untuk menunjuk nama-nama yang akan diimpor dari partisi yang ditunjuk atau untuk memenuhi syarat nama dengan partisi nama.
  Ruang lingkup aturan untuk modul mendefinisikan hubungan di antara nama-nama dalam partisi. Ada empat pilihan yaitu :
 - Semua nama setempat terlihat secara global.
 - Semua nama eksternal terlihat lokal.
 - Hanya nama lokal diekspor secara eksplisit terlihat secara global.
 - Hanya nama eksternal yang diimpor secara eksplisit terlihat secara lokal.

Dynamic scope rules
   Aturan lingkup dinamis mendefinisikan ruang lingkup dinamis dari asosiasi masing-masing dalam hal program dinamis eksekusi program. Cadel.
kemudahan pelaksanaan, generalisasi murah untuk fungsi parameterless.
Static scope rules
Teminology. Aturan lingkup statis juga disebut aturan lingkup leksikal. Cobol, BASIC, FORTRAN, Prolog, kalkulus Lambda, Skema, Miranda, Algol-60, Pascal.
Environment

  Lingkungan adalah satu set binding.
  Lingkup ada hubungannya dengan kisaran visibilitas nama.Misalnya, batas nasional dapat merangkum bahasa alami. Namun, beberapa kata yang digunakan dalam batas bukan kata-kata asli. Mereka adalah kata-kata dipinjam dari beberapa bahasa lain dan didefinisikan dalam bahasa asing. Jadi berada dalam Program. Sebuah definisi memperkenalkan nama dan batas (objek). Objek dapat berisi nama yang tidak ada definisi lokal (dengan asumsi definisi mungkin bersarang). 
Nama-nama ini dikatakan bebas. Arti nama-nama yang ditugaskan untuk dapat ditemukan di luar definisi. Aturan diikuti dalam menentukan arti dari nama-nama ini gratis disebut ruang lingkup aturan. Lingkup Hal ini terkait dengan kontrol nama.

ADTs

  Sebuah pendekatan yang lebih efektif adalah dengan memisahkan tanda tangan dari operasi dari tubuh para operasi dan jenis representasi sehingga tubuh operasi dan representasi tipe dapat dikompilasi secara terpisah. Hal ini memudahkan pengembangan perangkat lunak dalam bahwa ketika suatu tipe data abstrak yang representasi berubah (misalnya untuk meningkatkan kinerja) perubahan lokal untuk data abstrak jenis.

Pragmatics

Bindings and Binding Times

  Bindings dapat terjadi pada berbagai waktu dari sudut definisi bahasa melalui eksekusi program. Waktu di mana mengikat terjadi disebut waktu mengikat. Empat kali mengikat yang berbeda dapat dibedakan :
1.  Bahasa desain waktu. Sebagian besar struktur bahasa pemrograman adalah tetap dan bahasa desain waktu. Tipe data, struktur data, perintah dan bentuk-bentuk ekspresi, dan struktur program adalah contoh dari fitur bahasa yang tetap pada waktu bahasa desain. Kebanyakan pemrograman bahasa membuat ketentuan untuk memperluas bahasa dengan menyediakan data yang didefinisikan programmer jenis, ekspresi dan perintah.
2.  Implementasi bahasa waktu. Beberapa fitur bahasa ditentukan oleh pelaksanaannya.
Program yang berjalan pada satu komputer tidak dapat berjalan atau memberikan hasil yang salah ketika dijalankan di lain mesin. Ini terjadi ketika hardware berbeda dalam representasi atas angka dan aritmatika operasi. Sebagai contoh, maxint Pascal ditentukan oleh pelaksanaannya. C bahasa pemrograman menyediakan akses ke mesin yang mendasari dan karena itu program-program yang tergantung pada karakteristik dari mesin yang mendasari tidak dapat melakukan seperti yang diharapkan ketika pindah ke komputer lain.
3.  Program penerjemahan waktu. Mengikat antara kode sumber dan kode objek terjadi pada
program penerjemahan waktu. Programmer variabel didefinisikan dan jenis adalah contoh lain dari binding yang terjadi pada saat program penerjemahan.
4.  Program waktu eksekusi. Pengikatan nilai-nilai ke variabel dan parameter formal untuk actual parameter terjadi selama eksekusi program.
Awal mengikat sering izin eksekusi yang lebih efisien dari program meskipun penerjemahan ketik waktu memeriksa sementara mengikat akhir izin lebih banyak fleksibilitas melalui modifikasi program run-time. Para pelaksanaan rekursi mungkin memerlukan alokasi memori pada saat run-time kontras waktu satu untuk alokasi memori pada saat kompilasi.

My Visitors

free counters

About Me

Foto Saya
ningrum tania widayu
student of gunadarma university'11 15111184|1ka23|sistem informasi
Lihat profil lengkapku