topbella

Minggu, 30 Oktober 2011

tugas softskill ISD part II

Penduduk masyarakat dan kebudayaan

A     A.  Pendahuluan
  Pertumbuhan penduduk yang makin cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, dan sebagainya. Dengan adanya pertumbuhan aspek-aspek kehidupan tersebut, maka bertambahlah sistem pecaharian hidup dari homogen menjadi kompleks.
  Permanfaatan dan pengembangan akal budi telah terungkap pada perkembangan kebudayaan, baik kebudayaan rohaniah maupun kebudayaan kebendaan. Akibat dari perkembang kebudayaan ini, telah mengubah cara berpikir manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

    B.  Pertumbuhan penduduk
  Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah pendudukan khususnya karena disamping berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk juga akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau Negara bahkan dunia.
  Penambahan/pertambahan penduduk disuatu daerah atau Negara pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor-faktor demografi sebagai berikut :
1.     Kematian (mortalitas)
2.    Kelahiran (fertilitas)
3.    Migrasi
  Didalam pengukuran demografi ketiga faktor tersebut diukur dengan tingkat/rate. Tingkat/rate ialah kejadian dari peristiwa yang menyatukan dalam bentuk perbandingan. Biasanya perbandingan ini dinyatakan dalam tiap 1000 penduduk.
1.     Kematian (mortalitas)
  Ada beberapa  tingkat kematian akan tetapi disini hanya dijelaskan 2 jenis tingkat kematian saja yakni :
a.    Tingkat kematian kasar (crude death rate/CDR)
 Tingkat kematian kasar adalah banyaknya orang yang meninggal pada suatu tahun perjumlah penduduk pertengahan tahun tersebut. Secara dinyatakan tiap 1000 orang. 
  Pada Negara maju yang sudah maju (developed countries) angka tingkat kematian kasar lebih rendah daripada Negara-negara yang sedang berkembang.

b.    Tingkat kematian khusus (age specific death rate)
  Karena tingkat kematian itu dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain umur, jenis kelamin, pekerjaan. Umpama laki-laki berusia 85 tahun mempunyai kemungkinan lebih besar untuk mati daripada laki-laki umur 25 tahun.
  Dengan tingkat kematian ini menunjukan hasil yang lebih teliti. Karena angka ini menyatakan banyaknya kematian pada kelompok umur tertentu 1000 penduduk pada kelompok umur yang sama.

2.    Kelahiran hidup (fertilitas)
  Pengukuran fertilitas tidak sesederhana dalam pengukuran mortalitas, hal ini disebabkan adanya alas an sebagai berikut :
1.     Sulit memperoleh angka stastistik lahir hidup karna banyak bayi-bayi yang meninggal beberapa saat setelah kelahiran, tidak dicatatkan sebagai lahir mati.
2.    Wanita punya kemungkinan melahirkan dari seorang anak (tetapi meninggal hanya sekali)
3.    Makin tua umur wanita tidaklah berarti, bahwa kemungkinan mempunyai anak makin menurun
4.    Didalam pengukuran fertilitas akan melibatkan satu orang saja. Tidak semua wanita mempunyai kemungkinan untuk melakukan.
Ada dua istilah asing yang kedua-duanya diterjemahan sebagai kesuburan.
a.    Facundity (kesuburan)
  Facundity adalah lebih diartikan sebagai kemampuan biologis wanitauntuk mempunyai anak.
b.    Fertility (fertilitas)
  Fertility adalah jumlah kelahiran hidup dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Pengukuran vertilitas selalu didasarkan atas jumlah kelahiran hidup pada kelompok penduduk pada periode tertentu. Tinggi rendahnya kelahiran dalam suatu / sekelompok penduduk erat hubungannya dan tergantung pada struktur umur, penggunaan alat kontrasepsi, pengangguran, tingkat pendidikan, status pekerjaan wanita serta pembangunan ekonomi.

-         Tingkat kelahiran kasar (crude birth rate/CBR)
  Adalah jumlah kelahiran hidup pada suatu daerah pada tahun tertentu tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun tersebut.

-         Tingkat kelahiran umum (general fertility rate/GFR)
  Adalah angka yang menunjukan jumlah kelahiran per 1000 wanita usia produktif. Wanita yang berumur produktif antara 15-44 tahun atau antara 15-49 tahun.

-         Tingkat kelahiran khusus (age specific fertility rate/ASFR)
  ASFR menunjukan banyaknya kelahiran menurut umur dari wanita yang berada dalam kelompok umur 15-49 tahun. Ukuran ini lebih baik daripada ukuran diatas, karena pengaruh daripada variasi kelompok umur dapat dihilangkan. Oleh karena itu ada perbedaan yang jelas mengenai fertilitas wanita dalam tiap kelompok interval 5 tahun.

3.    Migrasi
  Aspek dinamis kehidupan kelompok dalam ruang ialah gerakan penduduk yang dinamai migrasi. Selain migrasi ada istilah lain tentang dinamika penduduk yaitu mobilitas. Pengertian mobilitas lebih luas daripada migrasi, sebab mobilitas mencakup perpindahan territorial secara permanen dan sementara. Sedangkan migrasi bila dikaitan dengan unsur waktu ditempatkan yang baru misalkan minimal 6 bulan atau 1 tahun.
  Langkah-langkah seorang migrant dalam menentukan keputusannya untuk pindah ke daerah lain atau kawasan (areal) lain terlebih dahulu ingin mengetahui lebih dahulu faktor-faktor  sebagai berikut :
-          Persediaan sumber alam
-          Lingkungan sosial budaya
-          Potensi ekonomi
-          Alat masa depan

  Dengan adanya intervening obstacles (rintangan antara) maka timbul dua proses migrasi yakni :
1.         Migrasi bertahap
2.        Migrasi langsung

§  Akibat migrasi

a.    Urbanisasi (migrasi dari desa ke kota) walaupun urutannya sangat kecil, namun dapat mempengaruhi pola distribusi penduduk secara keseluruhan. Sebagian akibat dari penduduk yang rata-rata masih muda, kemungkinan pertumbuhan penduduk yang pesat dikota, dan bagi pembangunan desanya sedikit banyak akan mempengaruhi kelancaran.
b.    Migrasi interegional diindonesia kebanyakan dilaksanakan oleh mereka yang berumur produktif dan kreatifitas tinggi. Hal tersebut memungkinkan tingginya angka pertumbuhan penduduk serta tingkat laju pembangunan diluar jawa.
c.    Migrasi antar Negara diindonesia adalah sangat kecil dari hasil sensus penduduk pada tahun 1971 samapi 1980 migrasi masuk (immigrasi) hanya ada 0,61 % dan migrasi ke luar (emigrasi) hanya sebesar 0,57 % per tahun. Sehingga akibatnya kurang nyata terhadap distribusi penduduk Indonesia. Dalam kedua peristiwa tersebut terjadi proses yang sama mengenai pengambilan keputusan milia dan penyesuaian sosial.
  Untuk mengetahui pertumbuhan penduduk suatu daerah cepat atau lambat dapat juga dilihat dari bentuk dari bentuk piramida penduduk. Karena dengan melihat bentuk piramida penduduk akan diketahui mengenai perbandingan jumlah penduduk anak-anak, dan orangtua pada wilayah yang bersangkutan.
Ada tiga jenis struktur penduduk :
1.     Piramida penduduk muda
  Piramida ini menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian. Bentuk ini umumnya kita jumpai pada Negara-negara yang sedang berkembang. Misalnya : india, brazilia, Indonesia.
2.    Piramida stationer
  Bentuk piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap (statis) sebab tngkat kelahiran tidak begitu tinggi. Piramida penduduk yang berbentuk system ini terdapat pada Negara-negara yang maju seperti swedia, belanda, skandinavia.
3.     Piramida penduduk tua
  Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesat dan tingkat kematian kecil sekali. Apabila angka kelahiran jenis kelamin pria besar, maka suatu Negara bisa kekurangan penduduk. Negara yang bentuk piramida penduduknya seperti ini adalah jerman, inggris, belgia, perancis.

§  Rasio ketergantungan (dependency of ratio)
  Rasio ketergantungan ialah angka yang menunjukan perbandingan jumlah penduduk golongan. Umur yang belum produktif dan sudah tidak produktif kerja lagi dengan jumlah penduduk golongan umur produktif kerja. Biasanya dinyatakan dalam persen (%).
  Batas golongan umur produktif kerja (aktif ekonomi) masing-masing daerah/negar berbeda-beda. Biasanya terletak antar umur 15 tahun sampai 65 tahun. 

C. Kebudayaan dan kepribadian

a.    Pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan di Indonesia

1.     Kebudayaan hindu dan budha
  Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu masuk ke Indonesia, khususnya ke pulau jawa. Hindu yang berasal dari india itu berlangsung luwes dan mantap.  Sekitar abad ke-5 ajaran budha atau budhisme masuk ke Indonesia, khususnya ke pulau jawa. Agama/ajaran budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju daripada hinduisme, sebab budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masyarakat.
  Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia khususnya dipulau jawa tumbuh dan berkembang berdampingan secara damai. Baik penganut hinduisme maupun budhisme melahirkan karya-karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan/arsitektur, seni pahat, seni ukir maupun seni sastra, seperti tercemin dalam bangunan/arsitektur. Relief-relief yang diabadikan dalam candi-candi di jawa tengah ataupun dijawa timur. Candi-candi yang dimaksud diantaranya : brobudur, mendut, prambanan, kalasan, badut, kidal, jago, singosari, disekitar kota blitar, semuanya diwilayah provinsi dijawa timur.
  Candi brobudur adalah candi budha terbesar dan termegah diasia tenggara, bahkan tercatat sebagai salah satu bangunan kuno, yang termasuk dalam 10 besar keajaiban dunia.

2.    Kebudayaan islam
  Pada abad ke-15 dan ke-16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia. Oleh para-para pemuka islam yang disebut wali sanga. Titik sentral penyebaran agama islam pada abad itu berada dipulau jawa. Masuknya agama islam ke Indonesia, teristimewa kepulau jawa berlangsung dalam suasana damai. Hal ini disebabkan sikap toleransi yang dimiliki bangsa kita.
  Di daerah-daerah yang belum amat terpengaruh oleh kebudayaan hindu, agama islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk didaerah yang bersangkutan misalnya di aceh, banten, Sulawesi selatan, Sumatra timur, Sumatra barat, dan pesisir Kalimantan.
  Agama islam berkembang pesat di Indonesia dan menjadi agama yang mendapat penganut sebagian terbesar penduduk Indonesia. Tak perlu dipungkiri lagi, bahwa kebudayaan islam member saham besar bagi perkembangan kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia.

3.    Kebudayaan barat
  Unsur kebudayaan yang juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan barat. Awal kebudayaan barat masuk kenegara tercinta republik Indonesia ketika kaum kolonialis/penjajah mengedar masuk ke Indonesia, terutama bangsa belanda. Mulai dari penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan colonialis belanda, di kot-kota provinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan gaya arsitektur barat.
  Akhirnya masih harus disebut sebagai pengaruh kebudayaan eropa yang masuk kedalam kebudayaan Indonesia ialah agama katolik dan agama Kristen protestan. Agama-agama tersebut biasanya disiarkan dengan sengaja oleh organisasi-organisasi penyiar agama (missie untuk agama katolik dan zending untuk agama Kristen) yang semua bersipat swasta. Penyiaran dilakukan terutama didaerah-daerah dengan penduduk yang belum pernah mengalami pengaruh agama hindu, budha, atau islam. Daerah-daerah itu misalnya : irian jaya, Maluku tengah dan selatan, Sulawesi utara dan tengah, nusa tenggara timur, dan pendalaman Kalimantan .



referensi : Harwatiyoko & Neltje F. Kaltuuk. MKDU ILMU SOSIAL DASAR, Jakarta 1996

0 komentar:

Posting Komentar

My Visitors

free counters

About Me

Foto Saya
ningrum tania widayu
student of gunadarma university'11 15111184|1ka23|sistem informasi
Lihat profil lengkapku