topbella

Senin, 26 Maret 2012

tugas IBD

1.   Ilmu budaya dasar sebagai salah satu MKDU
    Secara sederhana Ilmu budaya dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah dan kebudayaan .
    Ilmu budaya dasar merupakan salah satu komponen dari sejumlah mata kuliah dasar umum (MKDU) yang merupakan mata kuliah wajib di semua perguruan tinggi, baik yang sifatnya eksakta maupun yang non eksakta.
    Secara khusus MKDU bertujuan untuk menghasilkan warga negara sarjana yang berkualifikasi sebagai berikut :
1.  Berjiwa pancasila sehingga segala keputusan serta tindakannya mencerminkan pengalaman nilai-nilai pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi, yang mendahulukan kepentingan nasional dan kemanusiaan sebagai sarjana Indonesia.
2.  Takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bersikap dan bertindak sesuai dengan ajaran agamanya, dan memiliki tenggang rasa terhadap pemeluk agama lain.
3.  Memiliki wawasan komprehensif  dan pendekatan integral di dalam menyikapi permasalahan kehidupan baik sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, maupun pertahanan keamanan.
4.  Memilik wawasan budaya yang luas tentang kehidupan bermasyarakat dan secara bersama-sama mampu berperan serta meningkatkan kualitasnya, maupun lingkungan alamiah dan secara bersama-sama berperan serta didalam pelestariannya.
    Jadi, pendidikan umum yang menitik beratkan pada usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa, pada dasarnya berbeda dengan mata kuliah-mata kuliah bantu yang bertujuan untuk menopang keahlian mahasiswa dalam disiplin ilmunya.
    Prof.Dr.Harsya bachtiarmengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokan dalam 3 kelompok besar, yaitu :
1.  Ilmu-ilmu alamiah (natural science)
     Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu alamiah antara lain ialah astronomi, fisika, kimia,biologi, kedokteran, mekanika.
2.  Ilmu-ilmu sosial (social science)
     Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu sosial antara lain ilmu ekonomi, sosiologi, politik, demografi, psikologi, antropologu sosial sosiologi hukum, dsb.
3.  Pengetahuan budaya (the humanities)
     Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi.
2.   Manusia dan Kebudayaan
A.  Manusia
   Manusia di alam dunia ini memegang peranan yang unik, dan dapat dipandang dari banyak segi.
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia.
1.  Manusia itu dari empat unsur yang saling terkait, yaitu
     a.  jasad, yaitu badan kasar manusia yang Nampak pada luarnya, dapat diraba dan difoto, dan menempati ruang dan waktu
     b.  hayat, yaitu mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak
     c.  ruh, yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan
     d.  nafs, dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri

2.  Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur yaitu :
     a.  Id, yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak nampak. Id merupakan libido murni, atau energy psikis yang menunjukan cirri alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconscious).
     b.  Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energy Id kedalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain. Perkembangan ego terjadi antara usia satu dan dua tahun, pada saat anak secara nyata berhubungan dengan lingkungannya.
     c.  Superego, merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan Id dan ego, yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi superego merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua.

B. Kebudayaan
    Dua orang antropolog terkemuka yaitu Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu. Kebudayaan jika dikaji dari asal kata bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal.
    Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata colere, yang berarti mengolah tanah. Jadi kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai “segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya.
Contoh kebudayaan di Indonesia yaitu kebudayaan suku dayak

   Keyakinan asli suku dayak ialah kaharingan. Dalam rangka turut serta berpartisipasi mengali kebudayaan nenek moyang yang masih terpendam demi pengembangan indonesia pada umumnya, sebagai salah satu pencinta kebudayaan, penulis menymbangkan sedikit buah pikiran berdasarkan pengelaman dan penyelidikan penulis.
   Bila dipandang secara jujur, tidak dapat diingkari bahwa didalam agama kaharingan ada dijumpai pedoman-pedoman hidup yang membimbing menuju kebaikan. Dijumpai bermacam-macam cara suku dayak dalam mengapresiasikan keyakinan, tetapi pada prinsipnya sama menyembah allah penciptanya, hanya cara dan sebutannya berbeda. Hal ini dapat dimaklumi karena jauhnya tempat tinggal darisuku satu kesuku lain juga sulit komunikasi, disamping itu karena tidak suatu pegangan yang tertulis yang dapat diperggunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai penganut salah satu kepercayaan yang diyakini.
   Apa yang dilakukan hanyalah berdasar apa yang telah diajarkan ataupun dicerikan oleh orang tua kepada anak-anaknya secara turun temurun, jadi yang dipergunakan hanyalah komunikasi lisan dan komunikasi dengan mengunakan simbol-simbol sehingga dapat dimaklumi apabila ada yang kurang dan ada yang lebih.
   Untuk mengetahui lebih jelas mengenai agama kaharingan, terlebih dahulu akan dijelaskan asal-usul adanya agama hindu kaharigan. Sesuai keyakinnan suku dayak yang beragama kaharingan, mereka pantang menyebutkan nama para dewanya, hanya pemuka agama kaharingan yang biasa disebut pisur/ tukang mahateran/tukang balian atau jala/badewa lah yang boleh menyebut nama dewa. Pantang menyebut nama-nama dewa yang tinggal dilangit ke,1,2,3,4,5,6,7. Secara sembarangan kecuali upacara adat/upacara keagamaan suku dayak yang beragama kaharingan yakin bahwa selain dunia yang kita diami ini, masih ada lagi dunia lagi di atas langit, dan karena langit ada 7 tingkat yang mereka sebut di atas langit, dimana pda tiap-tiap tingkatlangit tersebut dikuasai oleh seorang penguasa dan dimana ranying adalah penguasa tertinggi berarti semua dewa tunduk kepada ranying ( ranying berarti allah ).
Upacara-upacara adat yang ada:
1. Tiwah
   Merupakan salah satu upacara besar. Upacara ini dimakasudkan untuk mengantar jiwa/roh orang yang tekah meninggal ke alam baka, yaitu negeri kenlangit 7 yang dinamakan lewu tatau habaras bulau habusung hintan hakarangan lamiang atau lewu tatau dia rumpang tulang rundung raja dia kamalesu uhat dibatang danum tiawu bulau .
Disitulah tempat berkumpulnya jiwa/roh orqang meninggal dan dinamakan  salupuk liau. Jiwa yang meninggal diantarkan oleh rawing tempun telun lomba habarun bulau atau mantir mama luhing bungai raja malawang bulau. Upacara ini dilaksanakan oleh mahateran yang biasanya disebut balian. Upacara berjalan bisa memakan waktu 7 samapi 40 hari dengan memotong ayam,kerbau, sapi,babi.
Upacara tiwah ditemukan dibagian katingqan,kapuas, kahayan, bulik, seruyan, dusun timur, hulu mahakam, hulu kapuas (kal-bar).
2. Upacara perkawinan
   Upacara perkawinan dapat diadakan sampai 7 hari 7 malam. Kedua mempelai disandingkan  (duduk)  diatas gong kemudian disaki/palas/diusap dengan darah babi atau ayam dan disaksikan oleh ketua adat yang menyampaikan janji kepada telon dan kepada ranying. Kedua mempelai memegang dereh bunu atau rawayang kawit kalakai dengan ibu  jari ibu jari diarahkan keatas mohon agar ranying sudi menyaksikan sumpah yang diucapkan.
3. Malabuh balai
   Suatu upacara tradisi untuk memberikan korban kepada dewa-dewa didalam air atau didalam tanah. Misalnya jata, hal ini sering diadakan apabila ada parapah.
4. Mampandui
   Upacara pertama kali bayi dimandikan.
5.  Balaku untung
   Memohon kesejahtraan, umur panjang kepada ranying dengan perantaran rawing  tempun tdon. Upacar ini bisa diadakan selama 7 hari 7 malam.
6. Balian hai
   Upacara ini bisa dilaksanakan selama 7 hari 7 malam  atau dapat sampai 1 bulan. Diadakan sebagai ucapan syukur.
7. Perayaan memungut hasil ladang
8. Mambuhul atang
   Upacara yang diadakan setidak seseorang sembuh dari sakit berat. Upacar ini termasuk membayar sahut atau membayar parapah.
9. Pangaleran
   Upacara pembalasan dendam kepada buaya yang telah memangsa manusia. Uparaca ini biasanya diadakan ada seseorang penduduk disambar buaya.
10. Manajah antang
   Upacara memanggil burung elang. Maksudnya antara lain untuk mencari pertunjuk pada saat akan berangkat perang ( mengalami kekalahan atau menang ), mengetahui kemungkinanuntung rugi dalam dunia perdangan, atau untuk meilhat kemungkinan orang yang sedang sakit, ada harapan sembuh atau tidak. Simbul gerakan serta arah terbang dan gerak-gerik burung yang dapat dipakai, sebagai pertanda bagi suku dauyak dikalimantan.
11. Nanuhun nakawan
   Upacara yang diadakan umtuk seorang bayi pada saat nama atau pertama kali diajak keluar rumah, ataupun pada saat pertama kali menginjak kaki ditanah uapacar ini bisa berlangsung selama 7 hari  7malam.

3. konsepsi IBD dalam kesusastraan

 Pada bahasan kali ini saya akan mencoba menjabarkan mengenai Kesusastraan. Dimana dalam Kesusastraan ini dapat kita bagi menjadi 2 definisi yaitu :

“Sastra (Sanskerta:
शास्त्र, shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti “teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar śās- yang berarti “instruksi” atau “ajaran”. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.”

Dan pengertian seni adalah :

“Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreatifitas manusia. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai, bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu, dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu. Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat pengaruh dari orang lain masa lalu, dan juga beberapa garis pedoman sudah muncul untuk mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk (seperti bakung yang bermaksud kematian dan mawar merah yang bermaksud cinta).”

jadi, dapat disimpulkan sastra adalah suatu tulisan yang makna seni atau keindahan tertentu.

   Sedangkan seni adalah buah cipta manusia yang muncul dari hati manusia itu sendiri dan lebih merujuk kepada ekspresi manusia tersbut.

   Di zaman sekarang, sastra sudah menjadi karya seni yang begitu banyak digunakan orang sebagai media penyaluran ekpresi mereka. contohnya antara lain : Novel, Cerita/cerpen (tertulis/lisan), Syair, Pantun, Sandiwara/drama, Lukisan/kaligrafi, dan lain-lain. selain penyalur bakat dan ekpresi seni seorang manusia, sastra juga berfungsi sebagai suatu teknik berkomunikasi antara manusia yang satu dengan manusia yang lain. seperti tradisi budaya Betawi yang mewajibkan untuk berpantun sebagai kata sambutan antar mempelai disaat mereka menikah.

   Hubungan sastra dan seni dengan ilmu budaya dasar adalah sama-sama memiliki objek yang sama yaitu manusia. sama-sama mempelajari hubungan antar manusia melalui suatu komunikasi yang beraneka ragam macamnya. dan bayangkan jika manusia hidup tanpa seni. jika manusia hidup tanpa bisa menyalurkan ekspresi mereka. jika manusia tidak bisa berkomunikasi dengan manusia lainnya. maka akan menggangu kejiwaan atau psikologis manusia tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar

My Visitors

free counters

About Me

Foto Saya
ningrum tania widayu
student of gunadarma university'11 15111184|1ka23|sistem informasi
Lihat profil lengkapku