topbella

Minggu, 24 November 2013

Analisa ragam budaya

Keanekaragaman budaya Indonesia dari Sabang sampai Merauke merupakan aset yang tidak ternilai harganya, sehingga harus tetap dipertahankan dan terus dilestarikan.
Budaya merupakan suatu kebiasaan yang mengandung nilai – nilai penting dan fundamental yang diwariskan dari generasi ke generasi. Warisan tersebut harus dijaga agar tidak luntur atau hilang sehingga dapat dipelajari dan dilestarikan oleh generasi berikutnya
keanekaragaman tersebut terdiri dari :
·      Ragam lisan
Ragam lisan adalah ragam bahasa yang diungkapkan dengan sarana lisan yang ditandai oleh pengulangan intonasi, spontanitas sehingga criteria kejelasan ketepatan dan kelugasan terpenuhi oleh si penutur. Ragam lisan sangat terikat pada kondisi, situasi, ruang dan waktu, sedangkan ragam tulis tidak terikat. Ragam lisan dipengaruhi oleh panjang pendek dan tinggi rendah suara sedangkan ragam tulis dilengkapi dengan tanda baca, huruf capital, huruf miring dll.

Ragam bahasa lisan meliputi :
a.   Ragam bahasa cakapan adalah ragam bahasa yang dipakai apabila pembicara menganggap kawan bicara sebagai sesama, lebih muda, lebih rendah statusnya atau apabila topik pembicara bersifat tidak resmi.
b.   Ragam bahasa pidato adalah ragam bahasa yang digunakan saat membacakan pidato dimuka umum.Biasanya pidato berisi penegasan kalimat untuk bias diterima si pendengar.
c.   Ragam bahasa kuliah adalah ragam bahasa yang digunakan pada saat kuliah yaitu pada saat pembelajaran antar mahasiswa dan dosennya.
d.    Ragam bahasa panggung adalah ragam bahasa yang digunakan seseorang saat dpanggung ketika mengsi acara hiburan lain agar bias diterima penonton.

 Ciri – ciri ragam bahasa lisan :
a.   Memerlukan kehadiran orang lain
b.   Unsur gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap
c.   Terikat ruang dan waktu
d.   Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara

Kelebihan ragam bahasa lisan :
a.    Dapat disesuaikan dengan situasi
b.    Faktor efisiensi
c.    Faktor kejelasan karena pembicara menambahkan unsure lain berupa  tekan dan gerak anggota badan agah pendengar mengerti apa yang dikatakan seperti situasi, mimik dan gerak-gerak pembicara.
d. Faktor kecepatan, pembicara segera melihat reaksi pendengar terhadap apa yang dibicarakannya.
e.  Lebih bebas bentuknya karena faktor situasi yang memperjelas pengertian bahasa yang dituturkan oleh penutur
f.    Penggunaan bahasa lisan bisa berdasarkan pengetahuan dan penafsiran dari informasi audit, visual dan kognitif

Kekurangan ragam bahasa lisan :
a.  Bahasa lisan berisi beberapa kalimat yang tidak lengkap, bahkan terdapat frase-frase sederhana.
b. Penutur sering mengulangi beberapa kalimat
c. Tidak semua orang bisa melakukan bahasa lisan
d. Aturan-aturan bahasa yang dilakukan tidak formal

·      Ragam tulisan
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.
Contoh dari ragam bahasa tulis adalah surat, karya ilmiah, surat kabar, dll. Dalam ragam bahsa tulis perlu memperhatikan ejaan bahasa indonesia yang baik dan benar. Terutama dalam pembuatan karya-karya ilmiah.
Ciri Ragam Bahasa Tulis :
1.      Tidak memerlukan kehadiran orang lain.
2.      Tidak terikat ruang dan waktu
3.      Kosa kata yang digunakan dipilih secara cermat
4.      Pembentukan kata dilakukan secara sempurna,
5.      Kalimat dibentuk dengan struktur yang lengkap, dan
6.       Paragraf dikembangkan secara lengkap dan padu.
7.       Berlangsung lambat
8.       Memerlukan alat bantu

Kelebihan ragam bahasa tulis :
a.    Informasi yang disajikan bisa dipilih untuk dikemas sebagai media atau materi yang menarik dan menyenangkan.
b.    Umumnya memiliki kedekatan budaya dengan kehidupan masyarakat.
c.    Sebagai sarana memperkaya kosakata.
d.    Dapat digunakan untuk menyampaikan maksud, membeberkan informasi atau mengungkap unsur-unsur emosi sehingga mampu mencanggihkan wawasan pembaca.

Kelemahan ragam bahasa tulis :
a.    Alat atau sarana yang memperjelas pengertian seperti bahasa lisan itu tidak ada akibatnya bahasa tulisan harus disusun lebih sempurna.
b.    Tidak mampu menyajikan berita secara lugas, jernih dan jujur, jika harus mengikuti kaidah-kaidah bahasa yang dianggap cenderung miskin daya pikat dan nilai jual.
c.    Yang tidak ada dalam bahasa tulisan tidak dapat diperjelas/ditolong, oleh karena itu dalam bahasa tulisan diperlukan keseksamaan yang lebih besar.

·      Ragam sosial dan ragam fungsional
Ragam Sosial, yaitu ragam bahasa yang sebagian norma dan kaidahnya berdasarkan atas kesepakatan bersama dalam lingkungan social yang lebih kecil dalam masyarakat.
Ragam Fungsional, yaitu ragam bahasa yang dikaitkan dengan profesi, lembaga, lingkungan kerja, atau kegiatan tertentu lainnya. Ragam fungsional juga dikaitkan dengan keresmian keadaan penggunaannya. Ragam fungsional ada tiga macam, yaitu:
1. Ragam Bahasa Bisnis: ragam bahasa yang digunakan dalam berbisnis yang biasa digunakan oleh para pebisnis dalam menjalankan bisnisnya.
2. Ragam Bahasa Hukum: penggunaan bahasa Indonesia dalam dunia hukum, dimana fungsinya mempunyai karateristik tersendiri.
3. Ragam Bahasa Sastra: ragam bahasa yang banyak menggunakan kalimat tidak efektif.

·      ragam jurnalis
Pada umumnya kita semua pasti sudah mendengar kata-kata jurnalis itu sendiri. Bahasa Jurnalis adalah gaya bahasa yang digunakan wartawan dalam menulis berita. Disebut juga sebagai Bahasa Komunikasi Massa (Language of Mass Communication, atau disebut pula dengan Newspaper Language), yakni bahasa yang digunakan dalam komunikasi melalui media massa, baik komunikasi lisan (tutur) di media elektronik seperti radio dan TV, maupun komunikasi tertulis seperti media cetak. Dengan ciri khas singkat, padat, dan mudah dipahami.

Namun seperti yang kita lihat saat ini, masih ada sebagian orang yang memandang negatif terhadap bahasa yang digunakan oleh kaum jurnalis tersebut.Hal tersebut dikarenakan bahwa, bahasa jurnalis terlanjur dianggap sebagai perusak dari bahasa Indonesia dan dianggap sebagai bahasa yang tidak pantas untuk digunakan. Padahal bahasa yang digunakan oleh para wartawan itupun adalah bahasa Indonesia yang tetap bersandarkan pada bahasa baku.

Ragam bahasa jurnalis itupun memiliki kaidah-kaidah tersendiri yang dapat membedakan ragam bahasa jurnalis dengan ragam bahasa yang lain. Dan bahasa jurnalis yang baik itu haruslah sesuai dengan norma tata bahasa yang antara lain terdiri atas susunan-susunan kalimat yang benar dan pemilihan kata yang tepat. Bahkan laras bahasa jurnalis itupun termasuk dalam laras bahasa baku.

Yang membedakan bahasa jurnalis dengan bahasa Indonesia itu hanyalah terdapat pada penggunaannya saja. Karena bahasa jurnalis itu digunakan sebagai bahasa dalam penyampai informasi. Sehingga memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan dengan bahasa lain. Ciri khas dari bahasa jurnalis itu yaitu singkat, padat, sederhana, jelas, lugas dan menarik. Serta ditandai dengan penghemataan kata-kata atau pemendekan kalimat. Tergantung dengan jenis tulisan apa yang akan diberitakan.

Jadi, ciri utama dari bahasa jurnalis ini secara umum diantaranya yaitu menggunakan bahasa yang sederhana, singkat, padat, lugas, jelas, jernih, menarik, demokratis, populer, logis, gramatikal, mengutamakan kalimat aktif, menghindari kata atau istilah teknis, dan menghindari istilah asing. Serta, bahasa jurnalis ini tunduk pada kaidah dan etika bahasa baku dalam bahasa Indonesia.

Adapun ciri khas dari bahasa jurnalis itu sendiri biasa disebut dengan gaya selingkung. Gaya selingkung merupakan gaya bahasa yang ditentukan redaksi sebagai salah satu ciri khas dan karakteristik dari bahasa jurnalis itu sendiri. Dan secara garis besar bahasa jurnalis itu memiliki dua ciri khas yaitu komunikatif dan spesifik. Komunikatif artinya langsung menuju pada materi yang ingin dibahas atau langsung ke pokok persoalan (straight to the point), bermakna tunggal, tidak konotatif, tidak berbunga-bunga, tidak bertele-tele, dan tanpa basa-basi. Dan spesifik artinya mempunyai gaya penulisan tersendiri, yakni kalimatnya pendek-pendek, memiliki kata-kata yang jelas, dan mudah dimengerti orang awam.

Dan untuk karakteristik bahasa jurnalis ini dipengaruhi oleh banyak hal yang tekait dengan penentuan yang berkenaan dengan permasalahan apa yang akan dibicarakan, jenis tulisan, pembagian tulisan, dan sumber/bahan tulisan. Namun, bahasa jurnalis tidak boleh bertentangan dengan kaidah bahasa Indonesia baku dalam hal pemakaian kosa kata, struktur, sintaksis, dan wacana.

Dan menurut Jus Badudu sendiri (1992:62), bahasa jurnalis itu harus sederhana, mudah dipahami, teratur, dan efektif. Bahasa yang sederhana dan mudah dipahami itu sendiri berarti bahwa bahasa jurnalis itu harus menggunakan kata dan struktur kalimat yang memang mudah dimengerti oleh para pembaca nantunya. Untuk bahasanya yang teratur itu berarti setiap kata dalam kalimat yang digunakan tersebut harus ditempatkan sesuai dengan kaidahnya masing-masing. Sedangkan untuk bahasanya yang efektif itu berarti bahasanya tidak boleh berbelit-belit, tetapi tidak boleh juga terlalu hemat dalam penggunaan kata dan kalimat. Karena hal tersebut akan menimbulkan makna dalam kalimat tersebut menjadi tidak jelas.

Contoh : Korupsi di Indonesia merupakan suatu yang lumrah dan bahkan menjadi tradisi, terutama bagi para pejabat pemerintah. Salah satu indikasinya adalah lemahnya sistem penegak hukum di Indonesia yang sampai saat ini belum bisa menuntaskan tindak pidana korupsi secara maksimal. Oleh karena itu, masyarakat kecil di Indonesia dan di pedesaan pada khususnya menjadi terlantar karena sibuknya pemerintah dalam menuntaskan korupsi yang tak kunjung selesai sampai saat ini. Di Indonesia sendiri bahkan menjadi rangking terkorup nomer ke 3 di dunia. Sehingga seharusnya para penjahat korupsi harus dihukum berat seperti yang dilakukan oleh negara Cina. Aparat pemerintah disana mengambil keputusan berat terhadap para penjahat korupsi dengan menghukum mati. Berbeda dengan Indonesia yang memberi hukuman ringan dan fasilitas-fasilitas mewah terhadap para penjahat korupsi.  Kasus koruspi di Indonesia semakin merajalela, yang kaya menjadi tambah kaya dan yang miskin menjadi tambah miskin. Seharusnya pemerintah harus memberi hukuman yang berat dan tegas terhadap para pelaku yang terindikasi korupsi.

·      Ragam bahasa yang baik dan benar
Bahasa mengalami perubahan seiring dengan perubahan masyarakat. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai keperluannya. Agar banyaknya variasi tidak mengurangi fungsi bahasa sebagai alat komunikasi yang efisien, dalam bahasa timbul mekanisme untuk memilih variasi tertentu yang cocok untuk keperluan tertentu yang disebut ragam standar (Subarianto, 2000). Bahasa Indonesia memang banyak ragamnya. Hal Ini karena bahasa Indonesia sangat luas pemakaiannya dan bermacam-macam ragam penuturnya. Oleh karena itu, penutur harus mampu memilih ragam bahasa yang sesuai dengan dengan keperluannya, apapun latar belakangnya.

Macam-Macam dan Jenis-Jenis Ragam/Keragaman Bahasa :
1.      Ragam bahasa pada bidang tertentu, seperti bahasa istilah hukum, bahasa sains, bahasa jurnalistik,dsb.
2.      Ragam bahasa pada perorangan atau idiolek, seperti gaya bahasa mantan presiden Soeharto, gaya bahasa benyamin s, dan lain sebagainya.
3.      Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu wilayah atau dialek, seperti dialek bahasa madura, dialek bahasa medan, dialek bahasa sunda, dialek bahasa bali, dialek bahasa jawa, dan lain sebagainya.
4.      Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu golongan sosial, seperti ragam bahasa orang akademisi beda dengan ragam bahasa orang-orang jalanan.
5.      Ragam bahasa pada bentuk bahasa, seperti bahasa lisan dan bahasa tulisan.

6.      Ragam bahasa pada suatu situasi. seperti ragam bahasa formal (baku) dan informal (tidak baku).

0 komentar:

Posting Komentar

My Visitors

free counters

About Me

Foto Saya
ningrum tania widayu
student of gunadarma university'11 15111184|1ka23|sistem informasi
Lihat profil lengkapku